Salah satu tenant binaan inkubator bisnis Universitas Pendidikan Nasional, MARIKOST mendapat kesempatan untuk memperkenalkan produk dan layanan mereka di pameran Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (DTIK) Festival 2023. DTIK Festival diselenggarakan mulai dari 27 Februari hingga 1 Maret 2023 di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang. MARIKOST sendiri adalah sebuah platform layanan jasa yang membantu mengatasi masalah klasik para pemilik kost di seputaran Kampus Undiknas, yaitu manajemen dan pemasaran. Selain menawarkan layanan pencari kost, MARIKOST juga memberikan value added services seperti jasa bersih-bersih, laundry, toko kelontong, dan katering makanan yang tentunya akan sangat membantu para anak kost dan pemilik bisnis lain untuk menghubungkan mereka dengan konsumen potensial.
MARIKOST diciptakan oleh empat orang mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi (PSTI) Undiknas, mereka adalah Meldodi Samuel Sianturi, Gusi Ayu Tantyana Wira Devi, Gerry Geraldy Latupeirissa, dan Amelia Dianti. Terciptanya platform ekonomi digital seperti MARIKOST memberikan bukti bahwa pembentukan unit-unit bisnis baru yang berbasis teknologi digital dapat dilakukan oleh anak-anak muda tanpa harus menunggu tamat sekolah atau kuliah. MARIKOST tentunya belum menyentuh pasar nasional, namun secara cakupan lokal, solusi berbentuk jasa yang ditawarkan oleh MARIKOST tentunya dapat dikatakan berhasil secara hitung-hitungan bisnis. Bagaimana MARIKOST dapat menjalankan bisnisnya tanpa harus merogoh kocek yang besar, tentunya terjadi berkat adanya berbagai solusi pendukung ekosistem bisnis digital. Salah satunya adalah … as a service yang ditawarkan oleh provider layanan komputasi cloud. Sebagai contoh, infrastructure as a service yang memungkinkan MARIKOST untuk menyewa server sesuai kebutuhan dan membayar sesuai keperluan (pay as you go), solusi semacam ini tentunya tidak tersedia di masa lalu, di mana setiap perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis digital harus berinvestasi ratusan milyar untuk membeli infrastruktur digital (sever dan data center), serta staf ahli untuk mengoperasikannya.
MARIKOST diciptakan oleh empat orang mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi (PSTI) Undiknas, mereka adalah Meldodi Samuel Sianturi, Gusi Ayu Tantyana Wira Devi, Gerry Geraldy Latupeirissa, dan Amelia Dianti. Terciptanya platform ekonomi digital seperti MARIKOST memberikan bukti bahwa pembentukan unit-unit bisnis baru yang berbasis teknologi digital dapat dilakukan oleh anak-anak muda tanpa harus menunggu tamat sekolah atau kuliah. MARIKOST tentunya belum menyentuh pasar nasional, namun secara cakupan lokal, solusi berbentuk jasa yang ditawarkan oleh MARIKOST tentunya dapat dikatakan berhasil secara hitung-hitungan bisnis. Bagaimana MARIKOST dapat menjalankan bisnisnya tanpa harus merogoh kocek yang besar, tentunya terjadi berkat adanya berbagai solusi pendukung ekosistem bisnis digital. Salah satunya adalah … as a service yang ditawarkan oleh provider layanan komputasi cloud. Sebagai contoh, infrastructure as a service yang memungkinkan MARIKOST untuk menyewa server sesuai kebutuhan dan membayar sesuai keperluan (pay as you go), solusi semacam ini tentunya tidak tersedia di masa lalu, di mana setiap perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis digital harus berinvestasi ratusan milyar untuk membeli infrastruktur digital (sever dan data center), serta staf ahli untuk mengoperasikannya.
Selain MARIKOST, sebuah produk unggulan PSTI, di bawah Fakultas Teknik dan Informatika, yaitu UDAWA Smart System juga ikut dipamerkan. UDAWA Smart System diprojeksikan menjadi solusi tepat guna untuk otomatisasi dan digitalisasi proses bertani dengan pendekatan peasant-centric, atau dari petani, oleh petani, dan untuk petani. UDAWA Smart System memungkinkan petani untuk mengoperasikan rumah kaca (green house) secara otomatis dan terkomputerisasi. Tidak ingin pasar industri digitalisasi pertanian dikuasai asing, sekelompok pemuda yang terdiri dari petani, dosen, dan mahasiswa (Kelompok Pemuda Tani Bali dan Dosen/Mahasiswa PSTI Undiknas) meracik berbagai solusi dan teknologi menjadi sebuah platform bernama UDAWA (Universal Digital Agriculture Watering Assistant). Seperti namanya, UDAWA bersifat universal sehingga tidak perlu merubah existing infrastructure seperti pompa, mixer, blower, misting/pengkabut, dan lighting agar dapat dikontrol dan dipantau secara digital. UDAWA memiliki interface kontrol berupa colokan steker standar yang biasa digunakan di Indonesia, sehingga semua alat-alat itu tinggal dicolokan di sana untuk dapat mengendalikan dan memonitor mereka secara digital.
UDAWA Smart System saat ini memiliki 3 varian sesuai tugas dan fungsinya, varian Gadadar dengan tingkat kesiapan teknologi Level 9 atau produk siap pakai yang telah teruji ketangguhan dan keamannya di lingkungan kerja yang sebenarnya, digunakan sebagai varian aktuator untuk mengendalikan instrumen pertanian. UDAWA Gadadar memiliki empat kanal kontrol cerdas, dan dapat mengontrol instrumen pertanian melalui berbagai mode operasi secara otomatis dan presisi, mulai dari berdasarkan duty cycle, time interval, manual control switch, dan AI berdasarkan data sensor lingkungan. Petani dapat memasang UDAWA di rumah kacanya, dan menghubungkan pompa pengkabut dalam mode AI Control untuk menyalakan pengkabut sesuai kondisi lingkungan. Petani juga dapat menghubungkan pompa fertigasi dan menyetel mode operasi dengan time interval untuk menyiram kebun secara otomatis berdasarkan interval. Sehingga proses bertani menjadi lebih efisien karena modal utama yaitu air dan pupuk diaplikasikan dengan ketelitian tinggi. Selain itu, terdapat dua varian lainnya yang dapat digunakan untuk memfoto kebun (Varian Sudarsan) dan mengukur kondisi air fertigasi, TDS & suhu (Varian Damodar). Namun, dua varian tersebut masih dalam level TKT 6 atau prototype di lingkungan laboratorium. Setelah lolos uji, Varian Sudarsan dan Damodar akan dilengkapi kemampuan AI Camera untuk deteksi kelayuan tanaman, kepekatan nutrisi, kadar oksigen terlarut, dan masalah suplai air, sehingga petani bisa melakukan mitigasi kegagalan panen apabila terjadi masalah pada kebun mereka melalui notifikasi langsung ke HP petani.
Bidang pertanian adalah salah satu bidang yang menyumbang emisi karbon terbesar. Selain fitur manajemen pertanian, UDAWA juga memberikan solusi manajemen energi. Setiap kanal kontrol pada UDAWA Gadadar dilengkapi dengan sensor energi, yang memungkinkan petani untuk mengukur penggunaan energi listriknya dan melihat laporan bulanan dalam kilo-watt hours dan rupiah. Fitur ini sangat penting untuk memberikan wawasan tentang penggunaan energi dan emisi karbon untuk membantu pemerintah mencapai misi net-zero emission melalui peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness) akan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh unit usaha mereka. Teknologi ini sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana yang disandingkan dengan tagline techno-research preneur Universitas Pendidikan Nasional di mana keberlangsungan alam dan isinya harus sejalan dengan keberlangsungan bisnis tanpa harus mengeksploitasi satu sama lain, dengan memanfaatkan solusi-solusi berbasis teknologi hijau (green & sustainable IT). Untuk menyemai teknologi hingga ke akar rumput, platform UDAWA dirilis dalam lisensi open-source Affero General Public License Version 3 (AGPLv3) yang menjamin semua orang dapat mengakses, menggunakan, mengembangkan, memperjual-belikan, dan berkontribusi untuk pengembangan platform UDAWA secara bebas dan gratis. AGPLv3 adalah model hukum terkuat atau ter-strict dalam model hukum lisensi open-source, sehingga dapat menjamin seluruh bagian dari platform ini akan selalu tersedia secara gratis untuk semua orang dan dikembangkan lebih cepat berkat adanya kolaborasi dari berbagai pihak.
DTIK Festival 2023 kembali diadakan setelah vakum selama masa pandemi, tidak hanya memamerkan inovasi teknologi dari berbagai Universitas, Sekolah, Startup, Unit Layanan Pemerintah, dan UMKM, festival dalam serangkaian HUT Kota Denpasar ini juga diisi dengan berbagai acara hiburan grup musik dan pelawak ternama, dan pasar rakyat atau festival kuliner dari berbagai unit UMKM. Stand Universitas Pendidikan Nasional pada hari pertama pembukaan pameran juga mendapat kesempatan dikunjungi oleh Bapak Walikota Denpasar beserta jajarannya, secara singkat beliau sangat mengapresiasi adanya terobosan-terobosan teknologi oleh anak-anak muda untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Siswa-siswi sekolah dari seluruh SMA/SMK, SMP, dan SD di kota Denpasar dan sekitarnya juga ikut meramaikan pameran inovasi teknologi DTIK Festival 2023. (UNDIKNAS)