Dengan tekad dan komitmen memajukan dunia pendidikan, Rektor Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd berhasil membawa Universitas Negeri Manado (Unima) sukses meraih berbagai prestasi meski baru setahun memimpin kampus biru julukan Unima. Setapak demi setapak inovasi terus dilakukannya bersama jajaran guna meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik.
Prof Dei yang kala itu usai dilantik pada 8 September 2020 oleh Sekjen Kemendikbud Ristek Prof. Dr. Ainun Na’im atas nama menteri, berani melangkah membangun dunia pendidikan khususnya Unima menuju pada kampus berkualitas dengan semboyan ‘kerja bersama dan sukses bersama’ dilengkapi dengan visi brilian yakni UNIMA MAPALUS.
Keberhasilan yang telah dilakukan orang nomor satu di Unima ini selama setahun menjabat diantaranya, menciptakan kampus yang bebas pungli dan gratifikasi yakni dengan menyatakan komitmen bersama melaksanakan Reformasi Birokrasi menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Brokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM), kemudian menjadi penyelenggara berbagai program strategis dalam rangka pengembangan program pendidikan dengan dipercayakan membuka Program Magister (S2) Ilmu Hukum.
Selain itu, menjalankan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti Pengembangan Kurikulum MBKM, Kampus Mengajar Perintis, Duta MBKM, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Credit Transfer, Recognisi Pembelajaran Lampau, PKM, Magang Penelitian, Pengenalan Ligkungan Persekolahan, KKN dan Kewirausahaan.
Terbaru, Unima berhasil menempatkan diri pada posisi teratas (nomor 1) skor pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di antara semua perguruan tinggi yang termasuk pada liga satker. “Ini adalah prestasi dari semua keluarga besar Unima, hasil kerja keras dan kerjasama kita semua,” ungkap Prof Dei pada ibadah syukur setahun kepemimpinan di Luwansa Hotel Manado, Rabu (8/9).
Prof Dei menyebut, IKU merupakan tolak ukur kinerja perguruan tinggi, mengukur kinerja setiap pimpinan dan telah disepakati bersama sebagai perjanjian kinerja. Oleh sebab itu, ke depan diharapkan akan lebih giat dalam pecapaian IKU dari masing-masing. Unima pun mendapat kepercayaan menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan, dengan jumlah peserta kurang lebih 700 peserta.
“Terima kasih atas kepercayaan Kemendikbud Ristek dan pemerintah pusat untuk Unima boleh menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan, dengan jumlah peserta yang fantastis sekitar 700an pendidik dari seluruh daerah di Indonesia,” jelas rektor. Semua keberhasilan yang telah diraih Unima tak lepas dari peran bantuan dan dukungan pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud Ristek serta Pemerintah Provinsi Sulut.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim melalui semua jajaran pimpinan dan dukungan serta kebijakan bantuan dari Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey, sehingga boleh menjalankan tugas selama setahun,” ungkap Prof Dei. Lebih lanjut disampaikan rektor, keberhasilan Unima pun atas semangat dan tekad bersama dalam kolaborasi kerjasama yang ditunjukkan oleh seluruh civitas akademika Unima sehingga boleh mendapat hasil yang maksimal.
“Kedepan kita masih harus terus meningkatkan komitmen kebersama dalam membangun Unima. Kita sedang dalam proses penyiapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU),” katanya. “Mengimani bahwa hidup saya ini hanya bergantung kepada Tuhan, kekuasaan dan jabatan adalah milik-Nya, dan Tuhan memberi kepada siapa Dia berkenan. Jadi perjalanan satu tahun kepemimpinan ini pun, semua prosesnya berasal dari Maha Kuasa,” ucapnya dengan rasa syukur.
“Bersyukur karena dari perjalanan (satu) tahun kepemimpinan banyak pergumulan, tantangan dan masalah yang harus dihadapi, ternyata Tuhan Allah tidak meninggalkan saya sendiri dan keluarga,” sampainya. Rektor mengungkapkan, Tuhan juga memberi teman-teman yang ingin membangun Unima, baik para pembantu rektor, dekan, direktur, ketua lembaga, kepala biro, semua pimpinan fakultas, jurusan dan prodi, UPT, staf pegawai dan tenaga kependidikan juga mahasiswa bahkan semua petugas security dan cleaning service.
“Terima kasih untuk semua pelayan Tuhan dan teman-teman yang telah bersama-sama membangun Unima. Sebagai orang percaya, saya ingin mengajak kita semua untuk bekerja seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia, karena Tuhan empunya pekerjaan dan kita alat ditangan-Nya,” tandasnya. (Martsindy Rasuh/UNIMA)
