
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin dan Taipei Medical University (TMU) Taiwan bekerja sama menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “2022 International Conference for Digital and Dental Technology”. Pembukaan kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Senin (27/06).
Hadir sebagai narasumber yakni Assoc. Prof. Wei-Fang Lee (Taipei Medical University), Assoc. Prof. Irfan Sugianto (Universitas Hasanuddin), Assoc. Prof. Fang-Yu Fan (Taipei Medical University) dan Assoc. Prof. Erni Marlina (Universitas Hasanuddin).
Mengawali kegiatan, Dekan FKG Unhas Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K)., menyampaikan kolaborasi ini akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan teknologi digital dalam dunia kedokteran gigi pada berbagai aspek.
“Konferensi ini menjadi salah satu wadah untuk bertukar informasi terkait perkembangan dunia kedokteran, khususnya dalam bidang kedokteran gigi. Kami berharap para peserta dapat memanfaatkan wadah ini untuk berjejaring, mencari dan menemukan gagasan riset terbaru, serta menemukan informasi untuk perkembangan ilmu,” jelas Prof. Ruslin.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Yung-Kang Shen (Collage of Oral Medicine School of Dental Technology, Taipei Medical University, Taiwan) mengatakan konferensi tersebut merupakan salah satu wadah mendiskusikan perkembangan teknologi digital dalam dunia kedokteran gigi. “Era industi 4.0 mendorong perlunya kesesuaian dan adaptasi dalam berbagai hal termasuk bidang kesehatan,” kata Prof. Shen.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi para narasumber. Materi awal disampaikan oleh Prof. Wei-Fang Lee yang menggambarkan pendidikan kedokteran mulut, teknologi gigi, program teknologi dan distribusi teknologi gigi digital TMU.
Prof. Wei Fang mengatakan, teknologi dalam dunia kedokteran gigi berpengaruh besar untuk membantu para dokter gigi menjalankan tugasnya. Era perkembangan teknologi saat ini mendorong adanya pembaharuan digital termasuk dalam bidang kedokteran gigi. Olehnya itu, menurut beliau sangat penting dilakukan penyesuaian untuk memberikan kualitas layanan kepada masyarakat.
Materi lainnya juga disampaikan oleh Assoc. Prof. Irfan Sugianto berkaitan dengan “Diagnostic Value of Fluid – Attenuated Inversion Recovery Magnetic Resonance Imaging (FLAIR MRI) for Multilocular Ameloblastoma”. Secara umum, beliau memberikan gambaran mengenai kasus yang ditangani berkaitan dengan ameloblastoma.
Setelah seluruh narasumber menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dari para peserta. Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 14.00 Wita. (mir/UNHAS)