Fakultas Kedokteran UniversitasKhairun melakukan edukasi dan sosialisasi tentang Kanker Serviks. Kegiatan ini berlangsung di kelurahan Gambesi Kota Ternate Selatan (6 Desember 2021). Edukasi tentang kanker serviks dan pencegahannya ditujukan kepada Ibu Ibu di kelurahan Gambesi. Kegiatan ini melibatkan Puskesmas Gambesi dan Ikatan Bidan Indonesia Kota Ternate.
Sebanyak 50 orang ibu rumah tangga hadir pada saat edukasi kanker serviks. Kolaborasi antara Fakultas Kedokteran, Ikatan Bidan Indonesia dan Puskesmas adalah untuk mensinergikan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit kanker serviks. Kolaborasi ini membuat antusiasi ibu ibu dalam mengikuti sosialisasi kegiatan ini.
Sebagai ketua tim pelaksana dr. Liasari Armaijn.M.Kes yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Unkhair menjelaskan kegiatan ini diawali dengan pretes berupa pengisian kuesioner pengetahuan tentang kanker serviks oleh ibu rumah tangga yang hadir pada saat posyandu di kelurahan gambesi.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang kanker serviks. Selanjutnya dilakukan kegiatan edukasi tentang kanker serviks pada ibu rumah tangga dan ditutup dengan posttes pengisian kuesioner pengetahuan tentang kanker.
dr.Liasari Armaijn,M.Kes menjelaskan lebih lanjut bahwa kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada serviks atau mulut rahim.Hampir semua kanker serviks (99%) berhubungan dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yakni virus yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang sudah diketahui penyebabnya sehingga dapat dicegah dengan imunisasi dan dapat diobati jika masih berada pada tahap lesi prakanker. Sayangnya, lebih dari 70% kasus yang datang ke rumah sakitditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Untuk itu diperlukan upaya deteksi dini melalui edukasi sehingga makin banyak wanita yang mau memeriksakan diri.
Kesempatan yang sama dr. Dewi Darmayanti, Sp.Rad sebagai anggota tim menjelaskan bahwa hampir semua kanker serviks (99%) berhubungan dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yakni virus yang ditularkan mellaui hubungan seksual. Padahal satu-satunya penyakit kanker yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah kanker serviks. Imunisasi HPV sebagai pencegahan primer dan skrining serta terapi lesi pra kanker merupakan cara yang efektif untuk mencegah kanker serviks.
dr.Dewi Darmayanti, Sp.Rad juga mengatakan bahwa upaya deteksi dini perlu dilakukan karena biasanya penderita kanker serviks tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) pada stadium awal. Padahal tingkat kesembuhan pada stadium awal lebih baik dibandingkan stadium lanjut.
Periode laten dari fase pra invasive membutuhkan waktu 10 tahun. Hanya 9% dari wanita yang berusia kurang dari 35 tahun menunjukkan kanker serviks invasive pada saat didiagnosis. Sedangkan 53% dari Karsinoma In Situ (KIS) terdapat pada wanita di bawah usia 35 tahun.
Untuk itu, dengan mempertimbangkan segala keterbatasan yang ada maka deteksi dini pada wanita minimal setiap kali sekali saja setelah melewati usia 30 tahun dan menyediakan sarana penanganannya, untukberhenti sampai usia 60 tahun. Yang terpenting adalah cakupan (coverage).
Selain itu juga diperlukan perencanaan pelatihan tenaga sukarelawati (dukun, biang, ibu PKK di dasa wisma) untuk mengenali portio yang mencurigakan agfar dapat di PAP’s smear oleh dokter atau bidan di puskesmas sebagaimana anjuran WHO (downstaging concept).
Kegiatan dilaksanakan secara terintegrasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Ternate yakni edukasi tentang kanker serviks kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) untuk deteksi dini kanker serviks. Hasil dan kesimpulan dari kegiatan adalah diperoleh peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga tentang kanker serviks dan terdapat 6 orang ibu yang bersedia melakukan pemeriksaan IVA.
dr.Liasari Armaijn,M.Kes mengatakan bahwa hasil penelitian di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tentang kanker serviks menunjukkan bahwa penderita kanker serviks terbanyak pada usia 31-40 tahun sebanyak 8 orang (36,36%), berdomisili di Ternate Utara, Ternate Selatan dan Kab/Kota di Maluku Utara masing-masing sebanyak 5 orang (22,73% ), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 21 orang (95,5%), memiliki paritas lebih dari 4 orang anak sebanyak 12 orang (54,5%), jenis persalinan terbanyak adalah persalinan spontan sebanyak 18 orang (81,8%), jumlah perkawinan sebnayak 1 kali sebanyak 19 orang (86,4%) dan stadium saat didiagnosis adalah stadium IIIb sebanyak 8 orang (36,36%).
dr.Liasari Armaijn, M.Kes dan dr. Dewi Darmayanti, Sp.Rad berharap kegiatan edukasi tentang kanker serviks dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu rumah tangga tentang kanker serviks sehingga dapat meningkatkan partisipasi ibu rumah tangga untuk deteksi dini melalui pemeriksaan IVA di puskesmas terdekat. (UNKHAIR)