Kefamenanu, Unimor; Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Paertanian Universitas Timor menggelar kegiatan Penutupan Masa Bimbingan (MABIM) & Live In Tingkat Program Studi Agroteknologi Faperta Unimor selama tiga hari [27-29/12/22] yang bertempat di Desa Suanae Kecamatan Miomafo Barat-Kabupaten Timor Tengah Utara.
Selama tiga hari berada di Desa, pihak Dosen & Mahasiswa melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya; gelar bimtek & Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik bagi masyarakat Kelompok Tani, Penanaman 3.000 anakan Kopi Mutis, Pencananganan Desa Suanae sebagai Kampung Kopi Mutis dan Launching Produk COFFEMOR hasil karya Mahasiswa Agroteknologi Faperta Universitas Timor (Unimor).
Kegiatan ini melibatkan beberapa pemangku kepentingan yakni, para alumni FAPERTA UNIMOR, Pemerintah Desa se-Kecamatan Miomafo Barat, Karang Taruna, Tokoh adat & Masyarakat Kelompok Tani di Kecamatan Miomafo Barat.

Dekan Faperta Unimor Eduardus Yosef Neonbeni, S.P., M.P. ketika membuka kegiatan ini mengungkapkan bahwa ” Suanae dan Meomafo Barat umumnya merupakan Surga yang tersembunyi.
Banyak potensi pertanian khususnya hortikultura ada diwilayah ini, yang kalau diurus secara tepat membawa dampak buat ekonomi petani. Disini ada Kopi, Bawang Putih, Kentang, Kacang merah, dan sebagainya. Semua tumbuh subur disini dan dahulu petani menanam tanpa harus menyiram. Mereka hanya memanfaatkan hasil proses ekologi secara alamiah berupa embun untuk membasahi tanaman dikebun dalam bertani. Selain itu cerita sukses lumbung bawang Timor, yang tinggal kenangan anak cucu. Namun potret pengembangan saat ini adalah pola usaha tani subsistem dalam skala rumah tangga masih mendominasi, harga jual komoditi yang rendah yang membuat petani jadi malas dll.
Dekan Faperta ini melanjutkan, bahwa baik kegiatan Penanaman Kopi, Penetapan kampung Kopi dan Launcing Produk Kopi ini merupakan peluncuran kegiatan yang sudah dilakukan pihak prodi Agroteknologi Faperta Unimor dalam upaya sertifikasi benih kopi Mutis yang berlisensi Nasional dan membawa kopi Mutis (Koef Meto) ke pasar Kopi Nasional & Dunia. “Kami mohon masyarakat dan Pemerintah mau berkolaborasi bersama menghadirkan produk-produk lokal kita untuk lebih dikenal & bernilai ekonomi,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan dosen penanggung jawab kegiatan ini dan pendamping organisasi mahasiswa program studi Agroteknologi Faperta Unimor, Yakobus Edvent Agu, S.Pd.,M.Sc bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan Tri Dharma dosen bidang pengabdian pada masyarakat dengan mengusung tema, Pembangunan sektor pertanian lahan kering secara berkelanjutan berbasis komoditi unggulan lokal. Ia mengatakan, Kopi Mutis merupakan salah satu primadona dilereng Mutis Babnain yang perlu dikembangkan. Dan rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di masa Natal sekaligus merupakan Kado Natal & Tahun baru buat petani di Miomaffo.
Dikatakan Kopi Mutis adalah spirit pemberdayaan dan konservasi menjadi Cagar Alam Mutis yang merupakan jantung serta nadi peradaban Atoin Meto [Orang Timor] di Pulau Timor. Untuk itu kita perlu mengidentifikasi potensi disana untuk mengetahui petani. Dengan menanam Kopi kita ajak petani untuk menjaga lingkungan dan membangun pemberdayaan ekonomi petani kita.
“Kita dikampus sudah konsen urus kopi. Sudah sejak tahun 2016 kita urus kopi dan baru tahun 2022 kita meluncurkan produk dan punya desa kopi. Desa Suanae ini akan kita jadikan desa Binaan dengan kopi sebagai base projek pemberdayaan bersama beberapa komuditi hortikultura lainnya ada bawang putih, The Spageti Of Timo, jeruk keprok, jagung Bose dll,” sebutnya.
Jecko, biasa disapa menambahkan bahwa “Saat ini kita di Faperta Unimor khususnya Prodi Agroteknologi Universitas Timor: Entrepreneurship Corner yang dikelola UKM Kewirausahaan Mahasiswa. Selain Kopi kita juga memiliki beberapa produk kewirausahaan diantaranya COFFEMOR, VCO, Minuman akar Rimpang, Tempe dari Kacang Lokal, Jagung Bose Instan dll. Untuk kopi Mutis sendiri kita memberi nama brand COFFEMOR (Copinya Anak Timor) jenis minuman herbal drink yang dipadu bersama jahe merah. Saat ini COFFEMOR sudah terdaftar dan mengantongi ijin resmi kelayakan produksi dan pemasaran.” Pihak Civitas akademia mengajak semua elemen baik PEMDA, PEMDES & Pemuda serta PETANI sekitar wilayah dimana focus projek ini nantinya mau berkolaborasi dan mendukung bersama sehingga kegiatan ini memberi dampak yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini pihak Dosen dan Mahasiswa dapat mengaktualisasikan ilmu dikampus kepada masyarakat. Penetapan Desa Suanae dan wilayah Miomafo Barat sebagai kampung kopi merupakan rangkaian kegiatan riset yang dilakukan beberapa dosen diprodi Agroteknologi Faperta Unimor sejak tahun 2016 yang ingin mengexplor ragam potensi lokal diwilayah Timor berbasis hasil riset dengan mempertimbangkan aspek : Kondisi Agrotekologi, Persebaran jenis komuditi serta peluang pasar.
Beberapa tim Dosen di Fakultas Pertanian UNIMOR saat ini sedang melakukan beberapa kajian tentang Kopi Mutis diantaranya : bantuan jenis, uji profenant, kajian persebaran ekologis kopi Mutis, teknik budidaya kopi dengan teknologi input, uji cita rasa, pengelolaan pasca panen dan teknik pemasaran kopi Mutis serta lainnya. Yang mana hal ini bertujuan untuk membuat kopi mutis mendunia serta memiliki nilai ekonomis untuk dibudidaya..
Diakhir kegiatan, Kepala Desa Suanae, Nicolas Kaso Tuan mewakili Masyarakat petani dan pemerintah desa se-Kecamatan Miomafo Barat yang hadir mengungkapkan rasa terimakasih atas terpilihnya Desa Suanae sebagai kampung Kopi Mutis. “Nanti tolong bapak/ibu dosen dan adik-adik mahasiswa jangan bosan-bosan kunjung dan bantu kami masyarakat. Kami siap bekerja sama untuk hal baik ini,” pesannya.
“Mulai tahun depan 2023 dana Desa akan kami alokasikan ke Kebun kopi Mutis dan BUMDES akan kami berikan ruang pengelolaan hingga pemasarannya,” tutup Kepala Desa Suanae yang disambut dengan tepuk tangan seluruh undangan. (UNIMOR)