Universitas Hasanuddin bersama Nagara Institute kerjasama dalam penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) berkaitan dengan problematika dan distribusi pangan nasional. Kegiatan berlangsung pukul 09.00 Wita di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (09/02).
Turut hadir dari Unhas Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc (Dekan Fakultas Pertanian), Wakil Ketua MWA Unhas (Prof. Dr. Ir. Ambo Ala, MS), elemen pemerintah dan industry.
Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faizal dalam sambutannya mengatakan persoalan pangan merupakan satu hal yang perlu mendapatkan perhatian bersama dari seluruh elemen masyarakat termasuk para akademisi. Melalui FGD ini, diharapkan hadir gagasan atau ide yang dapat dikembangkan menjadi solusi untuk berbagai persoalan pangan saat ini.
Lebih lanjut, Akbar Faizal juga menyampaikan ungkapan terima kasih atas kesediaan Unhas untuk ikut terlibat mendiskusikan masalah pangan. Dirinya mengatakan, sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia dengan dukungan sumber daya manusia berkualitas saran dan masukan Unhas sangat diperlukan.
“Terima kasih atas dukungan Unhas, kontribusi dan pemikiran Unhas sangat dibutuhkan untuk mencari solusi bersama tentang permasalahan pangan. Melalui FGD ini yang mengumpulkan masing masing lembaga kita harapkan akan memberikan manfaat besar,” jelas Akbar Faizal.
Selama satu dekada terakhir, pengelolaan kebijakan pangan oleh pemerintah Indonesia secara umum meliputi subsidi terhadap input produk (pupuk dan benih) dengan menetapkan harga eceran tertinggi yang selisihnya akan dibayarkan oleh pemerintah. Selain itu, pemanfaatan peran pemerintah untuk memenuhi cadangan pangan sebagai instrument stabilitas harga dan penetapan HPP serta harga eceran tertinggi untuk komoditas pangan yang ditentukan dan lain sebagainya.
Dalam FGD tersebut, setidaknya ada beberapa focus diskusi yang menjadi bahan pembicaraan salah satunya adalah bagaimana kondisi dan tantangan terkini terkait produksi pangan nasional yang meliputi ketersediaan dan biaya factor produksi, ketersediaan lahan, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, air dan irigasinya.
Wakil Ketua MWA Unhas Prof. Ambo Ala dalam kesempatan tersebut memberikan pandangannya berkaitan dengan masalah pangan. Dirinya mengatakan, pangan merupakan bagian dari hidup dan mati suatu negara. Ketika permasalahan pangan tidak dapat terselesaikan, maka hal ini merupakan persoalan serius yang harus menjadi perhatian negara. Ketahanan pangan kata beliau memiliki empat pilar salah satunya adalah ketersediaan pangan yang secara berkelanjutan saling memengaruhi satu sama lain.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 13.00 Wita dengan masing-masing pandangan dari para peserta FGD yang hadir. (mir/Ahmad/UNHAS)