Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menerima kunjungan kerja Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., beserta rombongan.
Dalam kesempatan tersebut, sivitas akademika Unhas dan BRIN secara umum mendiskusikan bersama terkait pengembangan riset dan inovasi masa mendatang. Kegiatan berlangsung mulai pukul 17.00 Wita secara luring di Ruang Senat, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Rabu (25/05).
Turut hadir dalam kegiatan Inspektur Utama BRIN (Ir. Christianus Ratrias Dewanto M.Eng), Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (Puji Lestari, S.P., M.Si., Ph.D), Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik Umum dan Kesekretariatan (Driszal Fryantoni, M.Eng.Sc) dan Plt. Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan (Arywarti Marganingsih, S.E., M.S.Ak).
Adapun perwakilan Unhas yakni para Wakil Rektor, anggota MWA, Anggota Senat, para Dekan hingga para Kepala Biro di lingkup Unhas.Mengawali kegiatan, Rektor Unhas Prof. JJ mengatakan Unhas sebagai perguruan tinggi negeri secara berkelanjutan ikut memantau dan terlibat dalam upaya pengembangan reformasi dalam bidang penelitian dan inovasi.
“Kami merasa Unhas harus menjadi bagian dalam menciptakan iklim dan inovasi baru dalam bidang penelitian. Unhas siap menjadi bagian untuk mendorong peningkatan dan optimalisasi bidang riset di Indonesia. Dengan berbagai potensi yang dimiliki Unhas, diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap kajian riset dan inovasi masa mendatang untuk kemajuan masyarakat Indonesia,” jelas Prof. JJ.
Dalam kesempatan tersebut, Tri Handoko menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab BRIN. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021, BRIN merupakan lembaga pemerintah yang menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.
Lebih lanjut, Tri Handoko menjelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab BRIN akan tercapai jika ada dukunga riset dari perguruan tinggi sebagai sumber riset terbesar. Untuk itu, diperlukan kolaborasi optimal antara BRIN dan Perguruan Tinggi. Beliau juga memaparkan mengenai skema pendanaan BRIN berbasis kompetisi.
“BRIN hadir dengan tujuan membawa riset dan inovasi pada level yang seharusnya. Untuk mencapai hal tersebut, tentunya peran dan kolaborasi sangat diperlukan dengan berbagai pihak. Seperti yang diketahui bersama, periset Indonesia paling besar berasal dari perguruan tinggi. Hal ini perlu dioptimalkan,” jelas Tri Handoko.
BRIN sebagai lembaga pemerintah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden didirikan menyusul perubahan nomenklatur sejumlah kementerian pada April 2021 lalu yang semula berada dibawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Pada pertemuan tersebut, para sivitas akademika Unhas memberikan beberapa pertanyaan, saran serta masukan untuk pengembangan riset dan inovasi. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 18.30 Wita. (mir/UNHAS)