Universitas Nusa Cendana melalui International Relation Office (IRO) atau Kantor Hubungan Internasional menggelar Pameran Pendidikan Internasional (PPI) atau International Education Fair di Aula lantai dua Gedung Baru Fakultas Kelautan dan Perikanan Undana, Jumat (2/3). PPI dihadiri 15 vendor dan agen pendidikan dari dalam dan luar negeri.
Vendor dana agen pendidikan antara lain Tutiek Rahaju dan Dwya Anindyacitta (Australia Award Indonesia), Miftahul Mardiyah (AMINEF-Fullbright), Silvia Landa, Erly Kueain dan Tiurlan Lubis (USAID-Prestasi), Ms Carol Staunton dan Ms Miranda Hough (Embassy of Ireland), Rini Tafrini (Murdock Universiti), Ponti Caroline (Grow Office), Ryan Rinaldi, Astrini Simanjuntak (Institue Francais d’Indonesie/Kampus France-IFI), Efrina Savitri (Atlas Education Services), Laura Jacklyne (English Language Center-Jakarta), Shandy Yulianto (International Development Program (IDP) Bali), Rini Messah (American University), Robert Lejon dan Ihtiar Nur (Swedish Institute of Sweden Embassy), Alowysia Iki Asi (Beasiswa LPDP), Novi Djami Raga (Beasiswa BPJS).
Kepala Kantor Hubungan Internasional Undana, Prof. Herry Lalel, Ph. D dalam sambutannya memohon maaf atas ketidakhadiran Rektor, Prof. Fred Benu karena memiliki agenda penting lain. Ia juga menyambut baik kehadiran semua vendor dan agen pendidikan serta semua sposor maupun peserta.
Tujuan PPI, kata Heri Lalel, diantaranya untuk mensosialisasikan masyarakat mengenai pendidikan di luar negeri dengan berbagai beasiswa yang tersedia, mendukung promosi para vendor beasiswa, agen pendidikan dan universitas luar negeri, menyediakan kesempatan bagi para pencari beasiswa untuk berkonsultasi dengan perwakilan sponsor beasisswa dan perwakilan universitas luar negeri, agar dapat merencanakan pendidikan lanjutannya dan memperkuat hubungan kerjasama angara pemerintah Indonesia dan Undana dengan penyedia beasiswa luar negeri, perguruan tinggi luar negeri, serta pemerintah dan institusi asing. Karena itu, dia mengajak para generasi muda untuk menyiapkan diri dengan baik guna mampu mendapat beasiswa dalam maupun luar negeri.
Perwakilan Dubes Irlandia untuk Indonesia, Ms. Carol Staunton dalam sambutannya menyatakan senang sekali berada di Indonesia. Dia memuji keanekaragaman budaya yang khas. Hal itu memurut Carol berbeda dengan di negara asalnya. Pada kesempatan itu, dia mengajak para peserta agar mengikuti kegiatan dengan baik. Dia mengingatkan agar para peserta bisa mempersiapkan diri dengan baik agar mampu mendapat beasiswa dan universitas yang diinginkan. “Pengalaman belajar tentu sangat luar biasa. Kalian akan alami pengamalan yang luar biasa di luar negeri, kalau mendapatkan beasiswa,” ujarnya.
Sementara Perwakilan Sponsor English First, Patrick dalam sambutannya mengawali dengan menyapa para hadirin dengan berbahasa Kupang. “Beta (saya) sonde (tidak) bisa Bahasa (berbahasa) Kupang,” katanya. Selanjutnya, dalam sambutannya berbahasa Inggris dia menyatakan, pertemuan dalam PPI sangat penting karena para peserta bisa mengetahui beasiswa apa saja dan universitas di negara mana saja yang bisa menjadi tujuan studi. “Kami mendukung semua peserta yang memiliki semangat untuk mendapatkan beasiswa,” paparnya. Ia berharap banyak generasi muda Indonesia yang memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikan.
Hadir pada kesempatan tersebut Dekan FKP, Dr. Lintje Ratoe Oedjoe, Dekan FISIP, Dr. Frans Gana, Dekan FKH, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, Dekan FEB, Dr. Oktovianus Nawa Pau serta para komunitas kreaif dan sponsor lokal. (ds/rfl/UNDANA)