
Unipa-Manokwari, Lomba Akbar Debat Mahasiswa (LADM) se Tanah Papua yang dilaksanakan sejak tahun 2018-2022, saat ini menyisahkan 3 finalis yaitu Unipa Manokwari, Uncen Jayapura dan Musamus Merauke. Ke tiga Perguruan Tinggi ini berhasil memenangkan Debat Mahasiswa di tingkat Kabupaten/kota se tanah Papua (Papua dan Papua Barat) sehingga mereka berhak masuk ke babak selanjutnya yaitu babak final.
Lomba Akbar Debat Mahasiswa se Tanah Papua yang diselenggarakan oleh Yayasan Dusun Papua (YADUPA) Mendapatkan debaters terbaik dari beberapa Perguruan Tinggi yang tersebar di tanah Papua. Unipa merupakan salah satu finalis yang akan mengirimkan perwakilannya untuk di adu pada tingkat Final.
Tiga nama wakil Unipa yang akan mengikuti debat akbat Mahasiswa setanah Papua di Jayapura masing-masing Ati Novena Kocu dari prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Faperta Uncen, Yuliance Fanataf dari Prodi Biologi Fakultas MIPA, dan Fransiskus Syufi dari prodi Bahasa dan Sastra Fakultas Sastra dan Budaya. Ketiga mahasiswa Unipa sudah menyatakan kesiapan mereka untuk memenangkan Debat Akbar Mahasiswa se Tanah Papua yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2022.



Tema yang dipilih oleh YADUPA dalam Lomba Debat Akbar ini adalah “Kearifan Lokal Masyarakat Adat Papua Sebagai Modal Dasar Pembangunan” demikian disampaikan Koordinator Yadupa perwakilan Manokwari Elly Awom. Katanya lagi. Lomba ini dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2022 bertempat di Studio Jaya TV Kotamadya Jayapura.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Keliopas Krey selaku pembina Mahasiswa Unipa, mengatakan “Keikutsertaan mahasiswa unipa bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa serta membuka wawasan mahasiswa juga agar cara berpikir mahasiswa yang kritis dapat di salurkan pada tempat yang tepat. WR-3 juga memberikan semangat dan mengajak ketiga Debaters Unipa berdiskusi sambil makan siang di Hotel Mansinam Beach.
Pak Kelly Krey terus mendorong Mahasiswa Unipa meningkatkan Kapasaitas dan kapabilitas mereka. Katanya lagi “ini bagian dari pembinaan kapasitas Mahasiswa terutama dalam mendayagunakan penalaran mahasiswa agar mahasiswa mampu menuangkan pikiran-pikiran mereka untuk mendukung pembangunan di tanah Papua juga “Kompetisi debat ini menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis, tanggap dalam menanggapi masalah, dan memiliki strategi berdebat yang mumpuni. (m/i/UNIPA)