Nurfadhillah Asfa dari Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin berhasil meraih juara tiga dalam ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat Universitas. Hal ini sesuai dengan pengumuman hasil seleksi yang dikeluarkan oleh Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas pada Senin (24/05) lalu.
Melalui wawancara pada Jumat (04/06), Asfa menjelaskan tentang persiapan keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. Dirinya mengatakan, hal paling utama yang dilakukan adalah menguatkan niat dan kepercayaan diri serta menjaga kesehatan agar dapat mengikuti berbagai tahapan seleksi, baik di tingkat fakultas maupun universitas. Selain itu, juga mempersiapkan berbagai berkas yang dibutukan sebagai salah satu indikator penilaian.
Dalam ajang pemilihan Mawapres tingkat Universitas, Asfa menyampaikan gagasannya pada sesi presentasi karya tulis tentang inovasi bahan alami, berupa pemanfaatan daun mengkudu untuk penanganan badai sitokin pada penderita Covid-19. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun mengkudu memiliki aktivitas emunosupresan. Sehingga, bahan alami ini dapat mengurangi efek samping bagi pengguna.
Selama persiapan sampai ikut lomba, Asfa mengakui adanya tantangan yang berarti. Apalagi, saat itu tugas kuliahnya juga banyak, sehingga ia harus benar-benar selektif memilih sertifikat yang akan saya kumpulkan untuk mendukung kegiatan ini.
“Persiapan mental dan banyak belajar dari Mawapres sebelumnya juga saya lakukan. Awalnya kurang percaya diri ikut, karena saingan di fakultas juga orang-orang hebat. Namun, saya bisa buktikan bahwa saya layak mewakili fakultas dalam pilmapres tingkat universitas,” jelas Asfa.
Keikutsertaan Asfa dalam ajang Mawapress Unhas dimanfaatkan sebagai salah satu media mengukur dan mengetahui kemampuan diri. Tidak hanya itu, juga menjadi ajang meningkatkan relasi dengan perwakilan setiap fakultas yang ikut serta dalam Pilmapres.
Melalui ajang Mawapres, Asfa berharap bisa memberikan kontribusi lebih kepada fakultas dan Unhas melalui gagasan yang disampaikan. Selain itu, menjadi motivasi bagi diri sendiri dan orang lain agar berani mencoba dan meningkatkan potensi melalui berbagai aktivitas positif.
Seleksi Pilmapres dilakukan sangat ketat dengan melewati berbagai tahapan baik pada tingkat fakultas maupun universitas. Seleksi diawali dengan penilaian berkas Capaian Unggulan (CU) dan presentasi Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam bahasa Inggris. Seleksi tes wawasan kebangsaan di tingkat Fakultas serta tes capaian unggulan, psikotes, leaderless group discussion, group interview, presentasi KTI (dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) untuk tingkat Universitas.
Pada dasarnya, ajang Mawapres hadir dengan tujuan untuk memilih dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa dengan prestasi tinggi dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Selain itu, dengan adanya Mawapres diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk aktif dan bersinergi menyeimbangkan hard dan soft skill yang dimiliki. (mir/UNHAS)