Karya mahasiswa Universitas Hasanuddin yang diberi nama “Lagaligo Leather Craft” berhasil lolos dalam Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pada kesempatan wawancara, Senin (12/10), bersama Budimawan Teri mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas menjelaskan inovasinya, dalam bidang kriya yakni menghasilkan kerajinan berbahan dasar kulit seperti dompet, Id Card Holder, Laptop Case, phone case dan beberapa kerajinan lainnya.
Budi menuturkan ide ini berawal dari banyaknya mahasiswa sekitar khususnya teman sekelas yang menggunakan notebook (binder) berbahan dasar kulit. Ia kemudian tertaris untuk mengembangkan produk tersebut, melihat banyaknya konsumen.
Nama “Lagaligo Leather Craft” sendiri memiliki makna untuk memperkenalkan kearifan lokal Sulawesi Selatan. Kata Lagaligo ini terkenal luas di mancanegara, namun belum cukup dikenal di kalangan anak muda.
“Dalam jangka panjang tentu saya berharap Lagaligo leather craft tidak hanya memproduksi produk tapi menjadi wadah pengembangan skill bagi ibu rumah tangga ataupun pemuda yang membutuhkan skill tambahan,” jelas Budi.
Selama proses persiapan, hambatan paling utama terletak pada proses produksi khususnya mesin yang digunakan yakni “engraving machine” yang berfungsi memotong dan melaser, yang harganya cukup mahal untuk bisnis startup seperti ini.
Melalui pendanaan KIBM, Budi berharap proses produksi dan pemasaran dapat ditingkatkan sekaligus memiliki peluang berdaya saing dengan produk serupa seperti kerajinan dari Jawa. (mir/UNHAS)