Universitas Hasanuddin bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali menyelenggarakan kuliah tamu dalam program Southeast Asia Lecture Hall. Kali ini menghadirkan Prof. Mie Oba (Professor of International Relations, Kanagawa University) sebagai narasumber, berlangsung pukul 09.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (16/02).
Profesor Oba merupakan seorang profesor di Universitas Kanagawa yang fokus terhadap hubungan internasional dan politik di Asia Timur dan Asia-Pasifik, khususnya dalam pengembangan regionalisme di wilayah tersebut serta teori integrasi regional dan regionalisme. Beliau telah banyak menghasilkan artikel dan buku, salah satunya “Pengembangan lebih lanjut regionalisme Asia: lindung nilai institusional di era yang tidak pasti”, dalam Journal of Contemporary East Asian Studies, 2019. Dirinya juga banyak mendapatkan penghargaan dari artikel ataupun buku yang dihasilkan.
Dalam kesempatan ini, Prof. Oba menjelaskan beberapa poin penting terkait hubungan internasional kawasan Indo Pasifik hingga keterlibatan negara ASEAN utamanya dalam menjalin kemitraan. Konsep Indo Pasifik menjadi topik yang hangat dibicarakan karena dinilai memiliki peluang ekonomi sekaligus tantangan keamanan yang besar. “Perjanjian Indo Pasifik kemudian hadir dengan tujuan penyelesaian suatu permasalahan dengan cara damai atau saling mempercayai dengan lainnya tanpa melibatkan kekuatan militer,” kata Prof. Oba.
Southeast Asia Lecture Hall merupakan program yang bertujuan memberikan kuliah kelas dunia oleh para akademisi dan pakar terkemuka pada bidang masing-masing kepada mahasiswa dan pemuda di kawasan Asia Tenggara. Program tersebut hadir dengan latar belakang kesenjangan akses kuliah berkualitas tinggi seperti di Asia Tenggara.
Setelah penyampaian pandangan oleh narasumber, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab.Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Sheila Devi Michael (Senior Lecturer, Department of International and Strategic Studies, Faculty of Arts and Social Sciences, University of Malaya) selaku moderator diikuti kurang lebih 600 peserta yang berasal dari berbagai negara. Kuliah umum ini berlangsung lancar hingga pukul 11.00 Wita. (mir/UNHAS)