
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “The 7th International Conference on Biophysical Technology in Dentistry” dengan mengusung tema “Emerging Technologies and Interdisciplinary Research in Daily Dental Practice”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 13.30 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (24/02).
Hadir sebagai narasumber yakni Prof. Dr. Sabri Musa (Department of Paediatric Dentistry, Universiti Malaya, Malaysia) dan Tunde Bamgbose, BDS., DDS., MS., FMCDS., FWACS (Bayero University Kano, Nigeria).Dekan FKG Unhas, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K)., menyampaikan kegiatan ini bertujuan menyediakan ruang pengembangan ilmu pengetahuan, memperluas jaringan, pengalaman serta mendiskusikan pembaharuan teknologi sekaligus perkembangan ilmu kedokteran gigi.
ICoBTD hadir berkat kolaborasi FKG Unhas bersama Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Gadja Mada, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Padjadjaran. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FKG Unhas memperluas kemitraan berkelanjutan, utamanya dalam mendorong perkembangan dan kontribusi bidang kedokteran gigi.
“Sangat senang kami bisa tetap menyelenggarakan kegiatan ini meskipun berlangsung secara virtual. Di tengah pandemi Covid-19, tentu ada beberapa tantangan yang dirasakan khususnya para tenaga medis. Untuk itu, perlunya ruang untuk mendiskusikan bersama hal tersebut sekaligus memberikan informasi terkait perkembangan teknologi baru dalam dunia kedokteran gigi,” jelas Prof. Ruslin.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi para narasumber. Materi awal disampaikan oleh Prof. Sabri Musa terkait “Paediatric Oncology Patient in Relation to Oral Health Issue”. Secara umum beliau memberikan gambaran mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut anak yang dilakukan oleh Universiti Malaya. Beliau juga menjelaskan terkait pentingnya kesehatan gigi dan mulut seorang anak.
Dirinya mengatakan, deteksi dini permasalahan kesehatan anak akan memberikan dampak terhadap penurunan drastis angka kematian karena diagnosis dini dan perbaikan pengobatan onkologi. Selain itu, diperlukan upaya pencegahan, stabilisasi dan pengobatan terkait dengan masalah gigi dan mulut yang dapat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup anak.
“Mikrobioma mulut menggambarkan mikroorganisme yang sangat beragam di dalam rongga mulut. Rongga mulut merupakan habitat yang kompleks dimana mikroba berkolonisasi pada permukaan keras gigi dan jaringan lunak mukosa mulut. Mikrobioma mulut memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mulut dan sistemik. Olehnya itu, sangat penting melakukan deteksi dini untuk mencegah penyakit yang terjadi salah satunya kanker,” jelas Prof. Sabri.
Pandangan lainnya juga disampaikan oleh Tunde Bamgbose mengenai “The Usefulness of Readout Segmented Echo Planar Imaging (RESOLVE) for Bio-Phantom Imaging Using 3 Tesla Clinical MRI”. Dalam kesempatan tersebut, beliau secara umum memberikan gambaran mengenai pemanfaatan teknologi 3T MRI dalam bidang kesehatan. MRI 3 Tesla (3T) merupakan teknologi terkini yang memberikan gambaran pencitraan dengan detail anatomi. Secara klinis, MR digunakan untuk diagnosis dan pengobatan dan memiliki nilai ADC.
Setelah seluruh narasumber menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Dijadwalkan kegiatan ini akan kembali dilaksanakan pada pertengahan Maret mendatang. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 16.00 Wita dengan jumlah peserta kurang lebih 200 orang. (mir/UNHAS)


Editor: Ishaq Rahman, AMIPR