Universitas Hasanuddin melalui Departemen Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran (FK) Unhas menyelenggarakan kuliah umum internasional yang membahas antropologi forensik. Kegiatan ini berlangsung pukul 10.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (30/07). Antropologi forensik merupakan cabang ilmu antropologi biologi berbasis osteologi dan anatomi manusia yang digunakan untuk pengidentifikasian individu. Biasanya hal ini dilakukan untuk memenuhi kepentingan hukum dan peradilan.
Dalam kesempatan tersebut, FK Unhas menghadirkan dua narasumber yakni Assoc. Prof. Daniel Franklin, BSc., Ph.D., (Dosen dan Peneliti pada Centre for Forensic Anthropology School of Social Sciences, The University of Western Australia) dan dr. Tjiang Sari Lestari, Sp.FM (Staf pengajar Departemen Forensik FK dan FKG Unhas). Kegiatan resmi dibuka oleh Dekan FK Unhas, Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M (K), M.Med.Ed. Dalam sambutannya, Prof Budu sangat mendukung kegiatan ini, yang memberi ruang pemahaman mahasiswa dan staf Fakultas Kedokteran.Kegiatan ini juga sekaligus menambah kolaborasi internasional sebagai upaya mendukung Unhas menuju World Class University (WCU).
“Kegiatan ini rutin kami lakukan. Walaupun saat ini situasi pandemi, namun ruang diskusi harus tetap berjalan. Tentu kita adakan penyesuaian, melalui penyelenggaraan virtual. Sehingga, wawasan ilmu pengetahuan dan informasi bisa selalu diperbaharui setiap saat,” jelas Prof Budu.Salah seorang narasumber, Assoc. Prof. Daniel Franklin, BSc., Ph.D., memberikan gambaran tentang “Forensic Anthropologi: Introduction and Application”. Dalam materinya, Prof Daniel menjelaskan dasar-dasar ilmu antropologi forensik, bagaimana menentukan suatu situs antropologi, serta proses identifikasi kerangka.
Prof Daniel juga memberikan pemaparan terkait kendala yang dihadapi dalam menentukan sebab kematian dan waktu kematian pada sisa kerangka, sekaligus faktor perancu dalam pemeriksaan misalnya kerangka hewan,material lain yang ikut tertimbun, dan erosi pada kerangka. Sementara itu, dr. Tjiang memaparkan materi terkait “Geometric Morphometric Analyses to Quantify Sekual Dimorphism in The Adult Mandibles in Malaysia and Western Australia Population”.
Kegiatan yang dipandu oleh Dr. dr. Rina Masadah, M.Phil., Sp.PA (K), DFM., (Wakil Dekan Bidang Riset dan Inovasi FK Unhas) diikuti oleh mahasiswa program pendidikan dokter, para peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Forensik Medikolegal, dan staf pengajar Departemen Forensik FH Unhas. Acar berakhir pada pukul 12.00 Wita. (mir/Ishaq Rahman/AMIPR/UNHAS)