Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin menyelenggarakan seminar nasional bertema “Perhutanan Sosial dan Pengembangan Green Economy Wilayah Pedesaan Hutan”. Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-15 tersebut berlangsung mulai pukul 08.30 wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (26/03).
Hadir sebagai narasumber utama yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diwakilkan oleh Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL),Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc. Dekan Fakultas Kehutanan Unhas Dr. A. Mujetahid, S.Hut., M.P. berharap kegiatan ini bermanfaat untuk pengembangan perhutanan sosial di Indonesia pada umumnya dan Sulawesi Selatan khususnya.
“Mempercepat implementasi perhutanan sosial di Sulawesi Selatan tetap harus dilakukan pendampingan, seperti yang kita lihat saat ini perhutanan sosial bisa dipercepat prosesnya di lapangan dan tentunya perguruan tinggi memegang peranan penting,” jelas A. Mujetahid. Lebih lanjut, Dr. Mujetahid menambahkan bahwa tema yang di pilih pada seminar sesuai arahan presiden mengenai pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis perhutanan sosial dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D. dalam sambutannya mengatakan seminar ini sangat penting dalam upaya menjaga kelangsungan lingkungan hidup dan kesejahteraan manusia baik generasi sekarang maupun yang akan datang.
Kegiatan produksi di sektor ekonomi sedapat mungkin menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan, mampu menjaga kerusakan ekosistem dan mengurangi emisi karbon. Olehnya itu, konsep green ekonomi dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia.
“Kita berharap misi pembangunan nasional ke depan harus berbasis green ekonomi untuk menjaga keseimbangan antara meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian alam. Hal ini juga akan mendukung pembangunan ekonomi makro,” jelas Prof. Nasrum. Setelah sambutan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc. terkait “Pengelolaan Perhutanan Sosial”.
Beliau menuturkan bahwa perhutanan sosial merupakan sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan adat oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraan. Perhutanan sosial bertujuan untuk meningkatkan proposri hak keola masyarakat terhadap hutan hingga 10% (setara dengan 12,7 juta ha) dalam bentuk hutan sosial. Beberapa kriteria keberhasilan perhutanan sosial yaitu kriteia sosail, ekologi dan ekonomi.
Beberapa dampak ekonomi perhutanan sosial yaitu dampak terhadap produksi, dampak terhadap pendapatan, dan dampak terhadap kemiskinan. “Dampak ekonomi perhutanan sosial terhadap pendapatan yaitu pendapatan petani KHm berada antara antara 1 juta hingga 140 juta, sebagian besar berada pada interval 1-20 juta pertahun yaitu sebesar 53,5 persen dan rata-rata pendapatan petani HKm 2,36 juta perbulan,” jelas Dr. Bambang.
Seminar nasional tersebut dibagi dalam dua sesi dengan masing-masing tema pembahasan yang berbeda. Seluruh rangkaian seminar terlaksana secara lancar. Para peserta secara aktif memberikan pandangan dan saran serta masukan kepada narasumber yang hadir. (ngk-fhut/mir/UNHAS)