Setelah lima tahun menunggu akhirnya Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Bali mendapatkan izin operasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Lokasi kampus ini rencananya akan terpusat di Jl. D. Kalimutu No. 53 LT 2 Komplek Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jembrana, Bali.
Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti mengatakan bahwa awalnya kampus ITBM Bali ini akan terfokus pada aspek pendidikan dan keguruan (tarbiyah). Namun, mengingat kebutuhan masyarakat akan bisnis dan teknologi lebih mendesak, maka diputuskanlah untuk mendirikan kampus ITBM Bali ini.
“Penantian selama lima tahun akhirnya bisa memenuhi harapan beberapa pihak seperti Pimpinan Wilayah Bali dan Pimpinan Daerah Jembrana. Harapan panjang persyarikatan ini bisa terpenuhi. Ini harapan besar kita di persyarikatan untuk memiliki Amal Usaha Muhammadiyah di Bali,” kata dosen Universitas Ahmad Dahlan ini yang disampaikan kepada tim redaksi Muhammadiyah.or.id pada Selasa (26/10).
Setelah mendapatkan izin operasional dari Kemendikbudristek, target dalam dua tahun ke depan ialah mendapatkan akreditasi. Dalam durasi yang singkat itu, kata Sayuti, segenap pihak akan bekerja keras mulai dari penyediaan fasilitas perkuliahan seperti gedung belajar, kantor, perpustakaan dan lain-lain sampai menyiapkan dosen-dosen berkualitas yang akan mengajar.
Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Bali ini akan terdiri dari tiga program studi: teknologi pangan, bisnis digital, dan kewirausahaan. Ketiga prodi ini begitu dibutuhkan di masyarakat akhir-akhir ini. Harapannya, hal tersebut dapat menjadi medium dakwah Persyarikatan yang baru di Pulau Dewata Bali.
“Seperti Amal Usaha Muhammadiyah yang lain, adanya izin operasional dari pemerintah untuk ITBM Bali ini menandakan perluasan dakwah Muhammadiyah di Pulau Dewata. Kita ingin keberadaan kampus ini menjadi medium dakwah bagi masyarakat Bali,” tutur Muhammad Sayuti. (ITBM)