Universitas Hasanuddin terlibat dalam program revolusi mental penanaman sepuluh juta pohon yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Hal ini ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Menteri Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P didampingi Rektor Unhas (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc).
Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita secara luring di halaman sekitar gedung lama Fakultas Teknik, Kampus Tamalanrea, Makassar, Selasa (26/07). Mengawali kegiatan, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa,M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kemenko PMK atas kepercayaan yang diberikan kepada Unhas untuk bersama sama mensukseskan program sepuluh juta pohon sebagai bagian dari upaya revolusi mental terhadap isu-isu lingkungan.
“Unhas merasa terhormat bisa terlibat dalam program yang spektakuler ini. Sebagai perguruan tinggi, tentu kami memberikan apresiasi dan dukungan penuh dari adanya gerakan yang memberikan dampak luar biasa kepada generasi penerus. Semoga, apa yang dilakukan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat secara global,” jelas Prof. JJ.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, S.T., menyampaikan bahwa pemerintah Sulsel telah memaksimalkan program penanaman pohon selama dua tahun terakhir yang melibatkan siswa sekolah dasar sejak dini. Beliau mengatakan, program yang dicanangkan yakni dengan mewajibkan setiap siswa membawa dan menanam pohon di sekolah. Menurutnya, program penanaman sepuluh juta pohon merupakan langkah strategis terhadap isu lingkungan saat ini.
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., menyampaikan dalam sambutannya, bahwa program penanaman 10 juta pohon merupakan wujud pelaksanaan konsep revolusi mental yang dicanangkan Presiden Jokowi. Sekaligus sebagai upaya pencegahan pemanasan global yang terjadi di belahan dunia termasuk di Indonesia.
“Kita mengetahui bersama bahwa yang paling menyadari ancaman pemanasan global adalah para kalangan sivitas akademika. Olehnya itu, mengapa perguruan tinggi memiliki posisi penting untuk mengambil peran. Program ini tidak serta merta hadir begitu saja. Ini diawali dengan pertemuan berskala internasional untuk kemudian program ini hadir dengan tujuan mengurangi resiko bencana termasuk iklim,” jelas Prof. Muhadjir.
Unhas merupakan titik keempat yang menjadi sasaran program yang juga digelar di seluruh Indonesia tersebut. Tercatat sebanyak 2.500 pohon yang rencananya akan ditanam di lingkungan Unhas. Penanaman 10 juta pohon yang berlangsung di Unhas merupakan aksi nyata dari rangkaian gerakan nasional Revolusi Mental yang diselenggarakan pada 34 provinsi di Indonesia. (mir/UNHAS)