Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc berharap mahasiswa Undana bisa menjadi agen perubahan (agent of change) dalam literasi digital.
“Hari ini kita mendapatkan kesempatan luar biasa, dimana selain kita mendapatkan kesempatan tempat pelaksanaan Festival Literasi Digital ini, tetapi kita juga akan membuat suatu komitmen untuk kita bisa menjadi agent of change atau istilah kerennya Pahlawan Literasi,” ujar Rektor saat memberikan sambutan pada Festival Literasi Digital yang dilaksanakan Bisnis Indonesia Grup di Gedung Graha Cendana, Sabtu (12/11/2022).
Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Saman, M.Sc, Direktur Layanan TI untuk Badan Usaha BAKTI Kominfo, Dhia Anugrarh Febriansa, Direktur Eksekutif KADIN NTT, Mersy Siubelan, dan Direktur RS Siloam, NTT.
Kegiatan dengan tema Menjangkau yang Terjauh, Jadilah Pahlawan Digital tersebut dihadiri Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc, para dekan, ratusan mahasiswa, dan dosen Undana, serta pihak Bisnis Indonesi Grup.
Rektor pada kesempatan itu menyambut baik kegiatan festival tersebut. Ia juga mengapresiasi pihak Bisnis Indonesia. Menurut Rektor, melalui kegiatan tersebut dapat menghasilkan kader agent of chance dalam literasi digital bagi masyarakat yang sejalan dengan Tema Dies Natalis ke-60 Undana Tahun 2022 yaitu Undana Berdampak.

Rektor juga meminta mahasiswa agar tidak saja menjadi agent of change literasi digital di lingkungan kampus, tetapi juga bagi lingkungan masyarakat. “Kita tidak hanya menjadi agent of change Literasi Digital di dalam kampus tetapi juga bagi lingkungan kita diluar kampus yakni masyarakat. Ini sejalan dengan Tema Dies Natalis ke-60 Undana Tahun 2022 yaitu Undana Berdampak,” harap Rektor.
Bagi Rektor, Undana tidak hanya melakukan aktivitas menulis, meneliti dan pembelajaran di dalam kampus, namun Undana juga harus mengambil bagian untuk memberi solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Rektor menyebut, sejak awal pandemi, dunia pendidikan mulau menerapkan pembelajaran online dengan menggunakan sejumlah platform pembelajaran. “Walaupun banyak mahasiswa menginginkan kuliah offline, namun saat ini pembelajaran online merupakan sebuah keniscayaan, sehingga ke depan pembelajaran blanded learning (online dan offline) akan tetap dilakukan,” tandasnya.
Menurut Rektor, pandemi saat ini merupakan blessing in disguise (anugerah terselubung). Sebab, dunia pendidikan, utamanya pergruan tinggi ‘dipaksa’ untuk menerapkan pembelajaran blanded learning. Perkembangan ditigal, lanjut Dr. Maxs tidak bisa dihindari, terutama dalam melakukan pembelajaran secara online.
Direktur Pemasaran Bisnis Indonesia Hery Trianto mengatakan Festival Literasi Digital digelar dalam bentuk seminar dan workshop. Ia berharap, workshop dan seminar yang dilaksanakan Bisnis Indonesia di Undana bisa merumuskan saran bagi pemerintah dalam memastikan akses digital bagi seluruh masyarakat NTT.
Festival Literasi Digital ini juga bisa mendorong anak-anak muda NTT agar semakin kreatif dan berdaya saing untuk memanfaatkan infrastruktur maupun jaringan yang tersedia demi mendukung mereka membuka lapangan usaha baru.
“Situasi dari yang tidak menguntungkan menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan,” harap Hery.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Drs. Josef A. Nae Soi, MM mengajak para mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi literasi digital untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta skill atau keterampilan di tengah perkembangan zaman.
Wagub Josef mengatakan, mahasiswa merupakan generasi muda yang harus peka dan memahami dengan baik penggunaan media teknologi digital sebagai sarana belajar.
“Saya berpesan kepada para mahasiswa untuk mempergunakan kemajuan teknologi digital dan teknologi informasi saat ini untuk meningkatkan kompetensi literasi digital dan juga mengembangkan kreatifitas belajar” katanya.
Ia menambahkan, literasi bukan hanya membaca lebih dari itu merupakan suatu proses membuat seseorang mempunyai kompetensi.
“Literasi tidak hanya sekedar kita membaca, tetapi literasi adalah suatu proses kegiatan untuk membuat seseorang memiliki kompetensi dalam bercinta kasih dan berinteraksi. Yang dimaksud dengan kompetensi adalah bagaimana kita memiliki knowledge, skill dan bagaimana kita menggunakan skill tersebut sesuai dengan moralitas yang benar,” jelas Wagub NTT.
Pihaknya juga mengungkapkan kegembiraannya secara khusus kepada Bisnis Indonesia yang telah mempercayakan Undana sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Festival Literasi Digital ini. (rfl/UNDANA)